Kristus adalah gelar yang melekat pada tokoh utama dalam Alkitab bagian PB atau Perjanjian Baru yaitu sosok yang bernama Yesus Kristus atau Isa Almasih.

Namun apa sebenarnya arti dari kristus tersebut, simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Arti kristus atau mesias

Kristus diambil dari bahasa Yunani Koine yaitu  Χριστός, Khristós, atau dalam bahasa Ibrani yang berarti מָשִׁיחַ (Māšîaḥ) atau Mesias yang mempunyai makna yang diurapi. Jadi Kristus artinya adalah seseorang yang diurapi dengan minyak urapan dalam tradisi Judaisme.

Yesus sebagai seorang yang hidup dengan tradisi Yahudi tentu terikat dengan adat istiadat Yahudi salah satu contohnya adalah masalah pengurapan ini.

Dalam tradisi Yahudi ada 3 jabatan yang sangat sakral bagi mereka kepada orang-orang tertentu sehingga ketika pengangkatan seseorang dalam jabatan itu di adakan semacam ritual minyak urapan dikepala mereka sebagai tanda telah diangkat dalam jabatan tersebut.

Ketiga jabatan tersebut yaitu Imam, Raja dan Nabi. Dalam tradisi Judaisme atau Yahudi ketika seseorang diangkat menjadi seorang Imam (pemimpin dalam ritual peribadatan), Raja yang memimpin dalam hal pemerintahan dan seseorang yang diakui sebagai Nabi yakni manusia yang dipilih Tuhan untuk memimpin Bani Israel maka akan diadakan ritual pengucuran minyak urapan kepada mereka.

Siapa saja yang diurapi dalam Alkitab?

Kalau kita membaca keseluruhan Alkitab mulai dari Perjanjian Lama maka kita akan mendapati tokoh-tokoh berikut ini yang diurapi dengan minyak urapan

  • Harun

Harun adalah saudara Nabi Musa dari suku Lewi yaitu salah satu suku dari 12 suku Bani Israel. Suku Lewi adalah suku yang bertanggung jawab dalam masalah ritual peribadatan dalam ajaran Yahudi.

Kel 28:41 “Maka semuanya itu haruslah kau kenakan kepada abangmu Harun bersama-sama dengan anak-anaknya. Kemudian engkau harus mengurapi, mentahbiskan dan menguduskan mereka, sehingga mereka dapat memegang jabatan imam bagi-Ku“.

  • Saul

Saul ada seseorang yang diangkat menjadi Raja bagi Bani Israel. Dalam pengangkatannya tersebut dilakukan ritual pengurapan yang dilakukan oleh Samuel.

1 Samuel 15:1 “Berkatalah Samuel kepada Saul:” Aku telah diutus oleh Tuhan untuk mengurapi engkau menjadi raja atas Israel, umat-Nya; oleh sebab itu, dengarkanlah bunyi fieman Tuhan“.

  • Daud

Daud merupakan salah satu Raja dalam Bani Israel, Dia merupakan seorang Nabi yang mempunyai anak yang bernama Salomo atau Sulaeman.

2 Samuel 2:4 “Kemudian datanglah orang-orang Yehuda, lalu mengurapi Daud disana menjadi raja atas kaum Yehuda. Ketika kepada Daud diberitahukan bahwa orang-orang Yabesh-Gilead menguburkan Saul“.

  • Salomo

Salomo atau Sulaeman adalah seorang Raja bagi Bani Israel juga seorang Nabi yang diangkat oleh Tuhan.

1 Raja-raja 1:39 “Imam Zadok telah membawa tabung tanduk berisi minyak dari dalam kemah, lalu diurapinya Salomo. Kemudian sangkakala ditiup, dan seluruh rakyat berseru: ” Hidup Raja Salomo! “.

  • Yehu dan Elisa

Yehu dan Elisa adalah 2 tokoh Bani Israel yang sama sama diurapi tetapi dengan posisi yang berbeda. Yang satu diurapi sebagai Raja yang satu lagi diurapi sebagai Nabi.

1 Raja-raja 19:16 “Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kau urapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat dari Abel-Mehola, harus kau urapi menjadi nabi menggantikan engkau

  • Para Nabi Bani Israel

Ada banyak tokoh-tokoh lainnya yang diurapi yang tidak mungkin disebutkan satu satu. Mereka itu diurapi sebagai Imam, Raja atau Nabi tidak pernah ada satupun ayat dalam Alkitab yang menyebutkan bahwa Yahudi mengurapi seorang Tuhan. Kepercayaan seperti itu tidak pernah dikenal dalam tradisi Yahudi.

1Tawarikh 16:22 ” Jangan mengusik orang-orang yang kuurapi, dan jangan berbuat jahat terhadap nabi-nabi-Ku

Tokoh-tokoh yang saya tuliskan diatas walaupun diurapi oleh seorang manusia dalam prakteknya, tetapi dalam penyebutannya di dalam alkitab, Tuhan menggunakan kata “kuurapi” artinya secara maknawi bahwa pada saat itu Tuhanlah yang mengurapi tokoh-tokoh tersebut.

Anda dapat membaca artikel Kristologi lainnya yang telah kami tuliskan di website ini.

Yesus diurapi Yohanes Pembaptis

Yesus diurapi Yohanes Pembaptis

Yohanes pembaptis atau Yahya adalah seorang Nabi yang merupakan saudara sepupu dari Yesus. Ibu dari Yohanes Pembaptis merupakan saudara dari Maria atau Maryam yang merupakan Ibu dari Yesus. Ayah dari Yohanes pembaptis adalah Nabi Zakaria atau suami dari Elisabet yang merupakan nama Ibu dari Yohanes Pembaptis.

Elisabet ini adalah seorang Yahudi dari suku Lewi yang merupakan keturunan dari Nabi Harun saudara Nabi Musa. Itu artinya Maria atau Maryam saudara perempuan Harun yang merupakan suku Lewi sama seperti Elisabet.

Lukas 1:5 ” Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet“.

Ketika dalam perjalanannya Yesus bertemu dengan Yohanes Pembaptis kemudian Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis.

Matius 3:13-15 “Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: “Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?

Maka pada saat itulah Yesus ditahbiskan sebagai seorang Mesias atau Kristus. Karena Yesus berasal dari suku Lewi maka jabatan Mesias atau Kristus untuk Yesus yaitu sebagai Imam dan Nabi.

Didalam kitab Perjanjian Baru atau PB, tokoh utama dari kitab tersebut adalah Yesus yang disebut Kristus. Karena Original Text dari Perjanjian Baru berupa bahasa Yunani maka frasa kata “yang diurapi” di alihbahasakan ke dalam bahasa Yunani menjadi Kristus. Hal ini seolah-olah gelar Kristus ini adalah gelar khusus untuk Yesus, kalau kita mau jujur berdasarkan ayat-ayat dalam Perjanjian Lama seperti yang saya sebutkan di atas maka gelar tersebut berlaku juga untuk tokoh-tokoh yang diurapi dalam kitab Perjanjian Lama seperti Harun Kristus, Saul Kristus, Daud Kristus, Salomo Kristus dan lain-lain.

Dari sinilah terjadi pergeseran makna seolah-olah ketika gelar Kristus adalah gelar khusus buat Yesus menjadikannya alasan untuk menganggapnya sebagai Tuhan.

Yohanes 4:25-26 “Jawab perempuan itu kepada-Nya: “Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami. Kata Yesus kepadanya: “Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau.

Ketika Yesus menjawab “Akulah Dia” yang di maksud adalah “Akulah Mesias yang di tunggu oleh Bani Israel”. Dan dalam keyakinan penganut Judaisme Mesias yang ditunggu adalah Seorang Manusia yang akan memimpin Bani Israel seperti halnya kepemimpinan Nabi Musa dalam membebaskan Bani Israel dari penjajahan dan perbudakan Firaun ketika di Mesir dulu. Dan tidak pernah ada sama sekali dalam keyakinan dalam ajaran Yahudi bahwa mereka menantikan seorang Tuhan ???, ajaran yang sangat aneh dan tidak pernah dikenal sama sekali.